BAIT SEDERHANA
Cinta sosok dirimu bagaikan sinar rembulan
Yang menelanjangi gelapnya malam
Bulat matamu menyimpan sejuta cerita
Menuntun tangan mungilku menggoreskan pena
Menuliskan cerita sederhana kita
Cerita yang tak akan ada habisnya
Tangan yang tiada henti menuangkan goresan tinta
Seakan ingin menumpahkan sejuta kalimat indah
Fikiran yang bercampur aduk layaknya Litotes melawan Hiperbola
Yang hanya ingin merangkai satu bait kalimat serderhana
Cinta sungguh sempurna engkau
Memilikimu sungguh anugrah terindah dari tuhan
SAJAK SORE
Sajak sore
Sengaja kubuat tatkala terdengarSaat kau kisahkan
Berita bahagia untuk keluargamu
Melainkan berita hina bagi diriku
Jeritan hati mulai meraung-raung
Bersemayam dalam tubuhku
Yang kau hempaskan
Kau tikam dengan benda-benda tajam
Sontak aku bangun
Kupaparkan segulung perban
Untuk menantang masa depan
HUJAN
DAN KENANGAN
Hujan...
Gelitik ramai
nuansa air tuhan
Mendekap jiwa tiap
insan
Sejuk...damai...nyaman
Tenangkan
hati bangkitkan alam kenangan
Hujan...
Aku selalu terdiam
dalam lamunan
Saat kau tiba
membawa segelas pesan serta kenangan
Rasa yang pernah
terjadi pergi lalu menghilang
Kini datang lalu
ingatkan
Hujan...
Andai sanggup
Kupaksakan indra
ini
Tuk belenggu
engkau lukiskan memori kelam
Tapi diri ini
paham aku hanya seekor kumbang
Yang mudah
menikmati tiap tetesan
Lalu larut dalam
kenangan
KAGUM
Saat senja bergegas tuk pamit
Disitulah aku
berjumpa sesosok malaikat tanpa sayap
Walau sesingkat
pelangi menggerus hujan
Hati ini tak mau
diam tuk bergumam
Entah...
Seperti inikah
cinta
Ucapanku serasa
terpenjarakan
Saat perasaku tak
dapat mengucap
Rasa menggebu
tetapi merajuk
Diri ini sadar
semua hanyalah angan
Aku hanya bisa
menghibur diri dalam diam
Mengagumi dengan
sebatas rasa
Memandangmu nan
jauh disana